"Terdapat pola tekanan rendah 1006 hPa di Samudera Pasifik utara Halmahera. Pola angin umumnya bergerak dari barat-barat laut pada wilayah Indonesia bagian utara," demikian peringatan dini yang dikutip dalam keterangan resmi BMKG, Minggu, 23 Desember 2018.
Dalam peringatan itu, angin di wilayah Indonesia bagian utara dengan kecepatan angin berkisar antara 5-20 knot. Sementara, di bagian selatan Indonesia angin bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5-25 knot.
Ditambahkan pula kecepatan angin tertinggi dilaporkan berpotensi di Laut Jawa bagian barat, Laut Sulawesi, Perairan Utara Halmahera, hingga Papua.
"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan dini tinggi gelombang di wilayah-wilayah tersebut," demikian tambahan keterangan tersebut.
Masyarakat yang ingin melakukan pelayaran dalam waktu tiga hari ke depan diminta waspada. Faktor keselamatan pelayaran harus menjadi perhatian. Tak hanya itu, masyarakat yang melakukan aktivitas di pesisir barat Sumatera, selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT diperingati agar waspada terhadap potensi gelombang tinggi.
BACA JUGA: Mengenal Andyra, Peracik Jamu Ayu Asal Wonogiri
Adapun dalam peringatan BMKG soal potensi gelombang tinggi 1,25 sampai 2,5 meter terjadi di sejumlah wilayah. Peringatan itu berlaku di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, pervairan barat Lampung, perairan selatan Flores, Laut Sulawesi, Laut Halmahera, hingga Laut Maluku bagian Utara.
KLIK DISINI UNTUK SELANJUTNYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar